Saturday, June 30, 2007

HOMOFON FAY

Homofon adalah dua kata atau lebih yang sama cara pengucapannya tetapi memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa Homofon versi Fay :
1. Adgi : a. lagi, b. masjid, c. mandi
2. Uang : a. keluar, b. tuang, c. buang
3. Awah : a. bawah, b. basah
4. Tut : a. ikut, b. kentut
5. Kokong : a. motor, b. kotor
6. Amam : a. kamar, b. pasang

HURUF "A"

Apa mau dikata. Yang diserap oleh anak terkadang tidak sama dengan apa yang diajarkan. Pada saat Fay sakit dan harus banyak istirahat, kami membelikan tikar sandal dangan gambar alfabet dan lambang bilangan yang dapat dipasang-lepas. Maksudnya agar Fay bisa mengurangi aktivitas jalan-jalannya yang nyaris tanpa henti sepanjang hari dan untuk alas duduk biar tidak dingin. Kami mengenalkannya pada huruf 'A', tentu saja sebagai huruf yang pertama. Tapi Fay menangkapnya sebagai nama benda itu. Jadi mari kita bermain "huruf A" :

Wednesday, May 16, 2007

KENALAN SAMA FAY


Fay usia 4 bulan, berat badan 4,0 kg. Aslinya duduk di dalam kereta dorong sedang jalan-jalan pagi dengan Ayah. Kebetulan sedang dapat pinjaman kamera, jadi saya ambil beberapa pose dalam perjalanan. Fay sedang gendut-gendutnya. Muka bulet, kaki bulet, tangan bulet, perut bul ... eh ..... ndut.
Frame dapat dari kover Dewa "Republik Cinta". Foto Fay disesuaikan dengan mode 'sephia'. Semula untuk wallpaper komputer. Untuk keperluan posting ini saya melakukan sedikit penyesuaian dengan meng-crop dan menambah frame kotak di sekitarnya.


Fay usia 1,5 tahun. Badannya habis karena sakit. Sedang di rumah Mbah Putri difoto oleh Mbak Maya. Background foto asli kurang baik karena terlalu banyak obyek yang tidak mendukung. Background saya isi dengan warna hitam lalu ditambah tulisan dan frame ganda. Saya coba komposisi sembilan area dengan kepala Fay berada di titik power kanan bawah.
Image ini khusus dibuat untuk memenuhi 'pesanan' bagi yang ingin kenal dengan Fay.

KEHUJANANAN

Judul di atas tidak salah ketik. Cara Fay mengatakan memang kelebihan satu suku kata. Ceritanya suatu hari Ayah pulang kerja kehujananan ... eh .... kehujanan. Fay langsung komentar, "Ayah kehujananan." Dia langsung mengabsen :
Fay : Helm awah.
Ayah : Ya, helm ayah basah.
Fay : Jaket awah.
Ayah : Nggak, ayah kan pakai mantel.
Fay : Baju awah.
Ayah : Nggak
Fay : Celana awah.
Ayah : Nggak
Fay : Sepatu awah.
Ayah : Ya, sedikit.
Fay : Kokong awah.
Ayah : Ya, motonya basah kuyup.
Fay : awah uyup.
Ayah : Iya.
Saya menganggapnya sebagai perhatian Fay kepada saya.

UUP DATANG !

Sebenarnya Fay tidak takut pada semut (Fay menyebutnya Uup). Dia hanya merasa risih. Namun kami bisa menjadikannya sebagai senjata. Kadang-kadang Fay tidak tertib saat makan, sehingga ada nasi yang terjatuh di lantai (kami biasa makan dengan lesehan). Lalu Bunda suka mengingatkan,"Kalau nasinya berceceran nanti semut datang." Fay merasa tidak nyaman kalau ada semut, sehingga dia biasanya lalu mau tertib. Tapi kadang ada semut lewat sehingga Fay ribut banget sambil bilang: "Uup datang ! Uup datang !"